Wakatobi adalah singkatan dari kata Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Ini adalah nama-nama pulau besar yang mengusung nama Wakatobi.
Selain itu, ada beberapa pulau-pulau kecil lainnya di Wakatobi yang berpenghuni, memiliki penduduk dan pulau lainnya yang tidak berpenghuni namun menyimpan sejuta hasil laut yang luar biasa.
Seperti pulau Lentea, Hoga, Anano, Moromaho, Runduma, Kapota, dan lainnya.
Wakatobi mulai dikenal namanya dimasa pemerintahan bapak Ir. Hugua yang sempat mempromosikan Wakatobi hingga mancanegara sebagai tempat yang memiliki keanekaragaman laut dan terumbu karang yang indah.
Setelah itu lambat laun, Wakatobi mulai di datangi para pelancong mancanegara baik untuk berlibur maupun untuk melakukan penelitian tentang kekayaan alam lautnya.
Kemudian, bisa dibilang sumber dari pariwisata lah sebagai pemasok utama untuk penghasilan daerah Wakatobi dan terus berkembang hingga saat ini.
Sekilas Tentang WAKATOBI
Wakatobi memiliki julukan surga nyata bawah laut, sebab Wakatobi merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang unggul di bidang pariwisatanya dan memiliki keindahan alam bahwa laut yang luar biasa.
Bukan hanya indah, tetapi dengan beragam jenis spesies hewan laut seperti ikan, penyu, paus, dan lainnya. Dengan jumlah spesies ikan 942 spesies dan 750 spesies karang. Angka ini membawa nama WAKATOBI sebagai pemilik biodiversity kelautan yang tertinggi di dunia.
Wakatobi merupakan sebuah kabupaten, bagian dari provinsi Sulawesi Tenggara dengan ibukota Wangi-Wangi.
Wakatobi adalah kawasan kepulauan, terdiri dari 3 suku utama yakni suku bajo, suku cia-cia (Buton tulen), dan suku Buton/suku Wakatobi.
Wakatobi merupakan kabupaten yang belum lama mekar pada tahun 2003 sesuai dengan UU RI No. 29/2003. Diketahui bahwa Wakatobi memiliki luas wilayah sekitar 473,62 km2.
Di Wakatobi juga memiliki nama kawasan yang dikenal dengan kawasan Taman Nasional Wakatobi dengan luas 1,39 juta hektare. Disini terdapat berbagai macam pembagian wilayah zonasi dan masing-masing zonasi memiliki fungsi dan tujuan peruntukannya.
Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang ada di Wakatobi.
Setiap tahunnya, selalu ada event-event besar yang diselenggarakan di Wakatabi hingga event Nasional dan Internasional untuk tetap mempertahankan dan menarik minat para wisatawan datang ke Wakatobi.
Dikutip dari Zonasultra.id tentang Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Wakatobi, bahwa kunjungan Wisatawan ke Wakatobi terus meningkat.
Diketahui, di awal pandemi covid-19 jumlah wisatawan ke Wakatobi turun drastis namun setelah itu kembali meningkat.
Misalnya pada tahun 2021 Wakatobi memiliki total kunjungan bagi turis lokal maupun mancanegara sejumlah 9.054 orang dan meningkat pada tahun 2022 menjadi total 11.338 orang.
Nah, apakah kamu juga termasuk yang penasaran dan ingin berkunjung ke Wakatobi?
Ternyata ada 10 Fakta tentang Wakatobi yang dikenal memiliki surga nyata bawah laut ini, yakni sebagai berikut:
1. Wakatobi Sebelumnya dikenal dengan Kepulauan Tukang Besi
Pada peta lama Indonesia sebelum Wakatobi mekar menjadi kabupaten dan masih tergabung dengan kabupaten Buton, ada istilah khusus bagi kepulauan di Wakatobi ini, yakni kepulauan tukang besi.
Disebut kepulauan tukang besi sebab salah satunya di pulau Binongko merupakan para pengrajin besi seperti membuat parang, pisau, tombak, dan lainnya.
Pada saat itu, hasil dari kerajinan besi menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama di masyarakat Binongko dan Wakatobi selain merantau dan nelayan.
2. Wakatobi sebagai Biodiversity Kelautan Tertinggi di Dunia
Wakatobi disebut sebagai Biodiversity Kelautan Tertinggi di Dunia karena di Wakatobi terdapat jumlah spesies ikan dan karang yang tertinggi di di dunia seperti 942 spesies ikan dan 750 spesies karang.
Wakatobi ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu cagar biosfer dunia pada tanggal 11-13 Juli 2012 di Paris dalam ICC of the MAB Programme.
Diketahui bahwa di Wakatobi juga terdapat 25 gugusan karang, dengan 112 jenis terumbu karang dari 13 famili terumbu sepanjang 600 km.
3. Wakatobi memiliki Tradisi Joget Maju Mundur
Salah satunya di pulau Binongko Wakatobi. Tradisi Joget Maju mundur ini masih sangat diterapkan dan dilestarikan meski di jaman modern saat ini.
Diketahui bahwa Tradisi Joget Maju mundur memiliki nilai dan makna tersendiri. Sekaligus mewakili tujuan bahwa di Wakatobi merupakan daerah yang gemar joget terutama di setiap pesta atau acara kebahagiaan, pernikahan dan lainnya.
Namun, menerapkan tradisi joget maju mundur adalah agar tetap memberi sekat antara laki-laki dan perempuan untuk tidak bersentuhan, saling menghargai dan menghormati.
Meski budaya joget merupakan hal selalu ada di Wakatobi di setiap acara, namun tujuan dari joget maju mundur adalah agar kehormatan perempuan tetap terjaga, sekaligus acara joget yang digelar hanya sebagai salah satu cara mempererat hubungan silaturahmi.
4. Banyak Bahasa, Suku, Budaya dan Tradisi
Di Wakatobi bukan hanya satu bahasa yang umum orang kenal yakni bahasa daerah Wakatobi tetapi ada beragam bahasa seperti bahasa Wakatobi, bahasa Cia-Cia dan bahasa bajo.
Sedangkan bahasa di masing-masing pulau memiliki dialek tersendiri termasuk beberapa kosa kata yang berbeda.
Di Wakatobi juga terdapat 3 suku seperti suku buton cia-cia, suku bajo dan suku Wakatobi/suku Buton biasa.
Dengan keberagaman suku tersebut sehingga beragam pula tradisi dan budaya di Wakatobi. Misalnya, suku bajo memiliki tradisi tersendiri yang tidak dimiliki oleh suku cia-cia begitupun sebaliknya. Bukan hanya itu, di masing-masing pulau juga memiliki tradisi yang berbeda-beda.
Beberapa macam tradisi di Wakatobi yang dikenal diantaranya tradisi Mbangka Mbule-Mbule, Tradisi adat Karia, Tradisi Pakande'a, Tradisi Polelei, dan masih banyak lagi.
5. Makanan Pokoknya Singkong/Ubi Kayu
Orang Wakatobi juga mengonsumsi beras. Tetapi beras yang dihasilkan dari daerah lain. Di Sana tidak ada sawah, pulau-pulau yang terbentuk adalah pulau karang sehingga struktur tanahnya tidak begitu cocok untuk persawahan.
Di Wakatobi, makanan Pokoknya adalah dari singkong atau ubi kayu. Di Sana kami mengenal Kasoami. Kasoami atau Soami adalah makanan khas Wakatobi yang memiliki karbohidrat tinggi sama seperti nasi.
Kasoami terbuat dari ubi kayu atau singkong yang sudah diparut halus serta melalui beberapa proses hingga bisa dimasak dan menjadi Kasoami.
Kasoami ini sangat cocok bisa di makan dengan menu ikan bakar atau hasil laut lainnya dari Wakatobi.
6. Memiliki Karang Atol Terpanjang di Dunia
Di Wakatobi juga terdapat karang Atol yang dikenal dengan Kaledupa Atol.
Disebut Kaledupa Atol karena karang Atol ini terdapat di wilayah Kaledupa Wakatobi yang ternyata merupakan Karang Atol Terpanjang di dunia.
Panjang karang atol 'Kaledupa Atol' diketahui sekitar 48 km dan ini merupakan yang terpanjang di dunia.
7. Berada Di jantung Segitiga Karang Dunia
Oleh UNESCO, Wakatobi ditetapkan sebagai cagar biosfer bumi ke-8 di Indonesia pada tahun 2012. Sama seperti Raja Ampat di Papua, Wakatobi juga disebut menempati pusat segitiga karang dunia.
Hal ini karena posisinya yang berada di jalur segitiga karang dunia atau Coral Triangle . Disebut ada 6 Negara yang termasuk dalam jalur Coral Triangle ini yakni Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, Timur Leste dan Kepulauan Solomon.
Sementara, dari jalur segitiga karang dunia ini Indonesia berada ditengah sebagai pusatnya yang terdiri dari Wakatobi, Papua, Bali, Kalimantan dan Lombok.
8. Julukan Surga Nyata Bawah Laut
Disebut bahwa Wakatobi memang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga mancanegara.
Mengingat posisinya yang berada di pusat jantung segitiga karang dunia, Wakatobi memiliki slogan utama yang kerap ia promosikan kepada dunia yakni:
SURGA NYATA BAWAH LAUT DI PUSAT SEGITIGA KARANG DUNIA
Bukan hanya slogan. Faktanya, Wakatobi memang memiliki panorama eksotis bawah laut yang mengagumkan. Sebab, dari semua jenis karang yang ada di dunia sekitar 90% ada di Wakatobi yakni memiliki sekitar 750 jenis karang ada di Wakatobi dari 850 spesies karang di dunia.
Selain keindahan surga bawah lautnya, di Wakatobi juga memiliki tamu spesial yang menghiasi perairan Wakatobi yakni jenis Paus Sperma.
Selain paus, kita juga bisa menikmati antraksi lumba-lumba dan terdapat 50 titik penyelaman terbaik dan menarik yang bisa dinikmati para pecinta diving dan snorkeling.
Pada kedalaman 2 hingga 5 meter kita bisa menikmati aneka ragam terumbu karang, berbagai jenis ikan kecil, termasuk calon fish hingga ikan Napoleon. Hingga makin dalam kita dapat menjumpai beberapa ikan besar termasuk ikan hiu.
9. Tidak Ada Hewan Buas
Di Wakatobi tidak ada hewan buas. Bukan hanya itu hewan-hewan lain seperti Babi, Anjing atau Monyet juga tidak ada di Wakatobi. Jika terdapat beberapa hewan anjing, itu berarti di dibawa dari daerah luar untuk kepentingan tertentu atau dipelihara secara khusus saja.
Beberapa hewan yang ada di Wakatobi hanya berupa ular, burung dan biawak. Selain itu beberapa hewan peliharaan dan ternak seperti kucing, kambing, sapi, ayam dan lainnya.
Jadi, untuk datang ke Wakatobi tidak perlu khawatir akan di ganggu oleh beberapa hewan liar, buas atau lainnya. Bahkan memiliki kebun disini juga aman dari gangguan binatang liar seperti babi dan monyet.
10. Wakatobi adalah Wilayah Kepulauan
Wakatobi adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Tenggara. Nama ini di usung dari berbagai nama pulau besar di Wakatobi. Yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Wakatobi adalah wilayah kepulauan, terdiri dari 4 pulau besar dan beberapa pulau kecil lainnya. Diantara pulau-pulau kecil tersebut ada yang berpenghuni dan tidak berpenghuni.
0 Komentar