Selain tarian Balumpa, pulau Binongko Wakatobi memiliki beragam jenis tari tradisional lainnya. Apa sajakah itu?
Tarian Balumpa sebenarnya bukan hanya tari tradisional dari Pulau Binongko sendiri. Tetapi tarian tradisional ini berasal dari Wakatobi secara umum dan Buton.
Maka jika ada pertanyaan, tarian Balumpa berasal dari daerah mana? Tarian Balumpa berasal dari Wakatobi Sulawesi Tenggara. Yang dimaksud Wakatobi yakni menyangkut Wangi-wangi, Kaledupa l, Tomia dan Binongko.
Apakah Pulau Binongko hanya memiliki jenis tarian Balumpa?
Ternyata ada beberapa jenis tarian lainnya di pulau Binongko selain tarian Balumpa yang kita kenal sebagai salah satu tarian tradisional khas Sulawesi Tenggara yang berasal dari Wakatobi ini.
Berikut ini akan dijelaskan beragam jenis tarian tradisional apa saja yang ada di pulau Binongko.
Tari tradisional Binongko ada beragam, mulai dari tari yang masih dikenal seperti Balumpa, tari yang hanya tinggal cerita hingga yang terlupakan.
Binongko
- 'Tembanne' Tradisi Pulau Binongko Wakatobi: Tindik Telinga Bayi Perempuan
- Belajar Bahasa Binongko Wakatobi: Nama Benda di Ruang Tamu, Dapur dan lainnya - New!
- Benteng Palahidu & Kerajaan yg Berkuasa! Mitos atau Fakta? - New!
Mengenal Jenis Tarian Tradisional Pulau Binongko
Ada beragam jenis
tarian tradisional pulau Binongko. Baik yang masih dilestarikan maupun yang sudah tenggelam atau terlupakan. Masing-masing dari setiap tarian memiliki cerita atau historis tersendiri.
Adapula beberapa tarian tradisional Binongko yang di bawa dari daerah lain, dikembangkan menjadi tarian tradisional pulau Binongko untuk menyambut rasa suka cita terhadap tamu yang datang dari luar pulau Binongko tersebut.
Ada juga jenis tarian yang melambangkan perjuangan. Pengorbanan pria sejati, tarian penyambutan tamu, tarian kegembiraan, silaturahmi dan masih banyak lagi.
Sebagian besar dari beragam jenis tarian tradisional pulau
Binongko Wakatobi ini adalah melambangkan unsur kegembiraan atau suka cita, meski ada juga yang membawa tema perjuangan dan kesedihan.
Namun, beberapa dari beragam jenis tarian tradisional pulau Binongko ini justru sudah tenggelam secara keselurahan sebab tidak ada lagi yang melestarikannya hingga era modern ini.
Baca juga:
1. Tari Balumpa
Tarian ini merupakan salah satu tari tradisional
Wakatobi Sulawesi Tenggara. Tarian Balumpa saat ini digunakan sebagai tarian penyambutan tamu penting, tamu kehormatan dan lainnya.
Tarian ini dilakukan oleh sekelompok gadis remaja diiringi dengan lagu Banti-banti khas Binongko atau Wakatobi serta paduan musik tradisional Gambus.
Pada zaman dahulu, tarian Balumpa merupakan tarian simbolis untuk para istri yang sedang menantikan para suami yang bekerja sebagai nelayan pulang dari laut untuk memancing.
Makanya dalam tarian Balumpa terdapat gerakan-gerakan kecil pada kaki seperti mengangkat dan menghentakkan nya secara halus. Disertai dengan gerakan pinggul dan sedikit berjalan kesana kemari dan berputar. Bagian ini melambangkan hati seorang istri yang sedang gundah dan menunggu serta menantikan sang suami pulang melaut di tepi pantai.
Meskipun begitu, sudah ada banyak perubahan terhadap tarian ini untuk versi modern.
2. Tari Toppa
Tari Toppa juga merupakan salah satu tarian tradisional Pulau Binongko. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu kehormatan. Dalam gerakan banyak fokus pada penggunaan selendang yang dipakai penari sebagai ucapan sambutan dan hormat kepada tamu.
Tari Toppa dilakukan oleh sekelompok gadis remaja dan dipadukan dengan beberapa alat musik tradisional.
Disebut tari Toppa karena nama tarian ini diambil dari kata 'Toppa'. Dalam bahasa daerah Pulau Binongko Toppa artinya Tampar/Pukul/tabuh. Pukul atau tampar yang dimaksud adalah pukulan/tabuhan gendang pada musik tradisional yang mengiring tarian tersebut untuk menyambut tamu.
Sebab dalam Tari Toppa ini sangat berbeda dengan Tarian Balumpa yang hanya mengandalkan alat Musik Gambus. Pada tari Toppa menggunakan alat musik tradisional yang lengkap seperti gendang, gong, alat musik tabuh lainnya dan dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Atau dalam bahasa kasarnya di tampar atau Toppa.
3. Tari Banda
Tari Banda juga merupakan salah satu tarian tradisional pulau Binongko. Sesuai namanya tarian ini berasal dari pulau Banda.
Tari Banda ini dilakukan oleh dua orang berpasangan. Bisa juga berkelompok dengan pasangan masing-masing.
Tari Banda biasanya dilakukan pada acara kegembiraan di zaman dahulu di pulau Binongko Wakatobi. Tari Banda ini awalnya dibawakan oleh para perantau yang pulang dari tanah timur Maluku Pulau Banda.
Pada saat malam kegembiraan saat seluruh keluarga berkumpul, maka dibawakan lah tarian ini sebagai tarian kegembiraan, tarian rasa syukur karena telah berkumpul bersama keluarga yang datang dari jauh.
4. Tarian Aka-Aka
Tarian Aka Aka adalah salah satu tarian tradisional pulau Binongko yang juga digunakan dalam momen kegembiraan.
Tarian ini hampir sama dengan tari Banda. Dilakukan juga secara berpasangan. Gerakannya juga hampir mirip dengan tari Banda.
5. Manari Safa
Manari Safa juga merupakan salah satu tarian tradisional pulau Binongko. Disebut Manari Safa berasal dari kata Manari yang artinya Menari atau yang sebenarnya adalah Menari Safa atau Tarian Safa.
Manari Safa saat ini termasuk salah jenis tarian tradisional pulau Binongko Wakatobi yang tidak dilestarikan lagi. Atau sekarang hanya tinggal nama.
6. Manari Tobbo
Manari Tobbo merupakan salah satu tarian tradisional pulau Binongko yang melambangkan arti perjuangan pria sejati. Sebenarnya jenis tarian ini identik dengan silat Mansa pulau Binongko.
Manari Tobbo ini bisa dilakukan secara berpasangan ataupun tunggal. Jika berpasangan lebih fokus kepada ketangkasan bahkan saling menyerang. Sedangkan jika dilakukan tunggal hanya memperagakan kemampuan silat yang baik dan cara menguasai benda tajam dalam tariannya.
Manari Tobbo ini hanya dilakukan oleh orang ahli dalam silat. Jika tidak mungkin bisa terluka parah. Sebab, dalam melakukan tarian ini melibatkan senjata tajam berupa pisau.
Dalam melakukan Manari Tobbo, tidak diperlukan gerakan khusus melainkan hanya sebuah ketangkasan dan kemampuan silat yang baik. Sesuai namanya Manari artinya Menari sedangkan Tobbo artinya menikam.
Di masa sekarang ini Manari Tobbo sudah jarang diperkenalkan sebab selain bahaya juga kurang dilestarikan lagi.
7. Tarian Musik Gumba
Tarian Musik Gumba juga merupakan salah satu tarian tradisional khas pulau Binongko Wakatobi. Tarian ini menggunakan alat musik Kendi/Guci yang ditabuh.
Gumba adalah Bahasa daerah Pulau Binongko yang artinya Guci. Guci tersebut di tabuh secara berkelompok untuk menghasilkan musik yang indah untuk mengiringi tarian musik Gumba tersebut.
Pada zaman dahulu, tarian untuk musik Gumba ini memiliki tarian khusus. Namun pada era modern ini sudah terlupakan. Sehingga yang difokuskan adalah pada musik Gumba nya saja sedangkan untuk jenis tariannya bebas menggunakan tarian apa saja. Misalnya dipadukan dengan tarian Balumpa atau lainnya.
8. Sare-Sare
Salah satu tarian tradisional pulau Binongko lainnya adalah Sare-Sare. Pada zaman dahulu tarian ini biasanya dilakukan pada saat perayaan dan hari kegembiraan.
Misalnya pada musim panen jagung, pesta pernikahan, syukuran dan lainnya.
Pada zaman dahulu, makanan pokok di pulau Binongko selain ubi kayu atau singkong adalah jagung. Salah satu cara mengolah jagung untuk makanan adalah ditumbuk. Sementara untuk menumbuk jagung dalam jumlah besar maka harus dilakukan kerjasama dengan banyak orang.
Sehingga lahirlah salah satu tarian tradisional yang disebut Sare-Sare ini. Tarian ini biasanya dilakukan berkelompok.
Sare-Sare ini dilakukan dengan cara sambil menumbuk jagung, dengan beberapa gerakan tertentu yang kompak. Selain itu para gadis atau peserta yang menumbuk jagung akan bersenandung dan bersorak gembira sebagai lambang semangat.
Pada zaman dahulu, acara Sare-Sare kadang dijadikan sebagai tempat untuk mencari jodoh bagi yang masih jomblo. Seru kan.
9. Toppa Joge
Salah satu tari tradisional pulau Binongko lainnya adalah Toppa Joge. Berbeda dengan tari Balumpa dan Tari Toppa yang dipersembahkan untuk menyambut tamu, tari Toppa Joge ini hanya biasa dilaksanakan oleh masyarakat biasa dalam perayaan kegembiraan.
Sesuai dengan namanya dalam bahasa daerah Binongko, Toppa Joge yakni dari kata Toppa yang artinya pukul atau tabuh, sedangkan Joge artinya Joget. Jadi, Toppa Joge biasanya diiringi dengan tabuhan alat musik tradisional lengkap. Kemudian para penari menari mengikuti alunan irama yang dipersembahkan.
10. Kanjara
Kanjara juga merupakan salah satu tarian tradisional pulau Binongko. Dalam gerakannya tarian Kanjara ini memiliki perpaduan antara seni silat dan tari.
Kanjara merupakan salah satu tari tradisional Binongko yang mungkin sudah terlupakan saat ini.
Tarian Tradisional Pulau Binongko, Bukan Hanya Tari Balumpa
Bukan hanya Tarian Balumpa, pulau
Binongko juga memiliki beragam jenis tarian tradisional lainnya. Mulai dari jenis tari yang diperankan oleh wanita, laki-laki hingga campuran wanita dan laki-laki.
Beragam tarian ini juga memiliki beragam tema atau tujuan, seperti untuk penyambutan tamu, perjuangan, pengorbanan, kegembiraan, dan masih banyak lagi.
Tarian Tradisional Binongko yang Terlupakan!!
Diera modern ini sudah sangat sulit untuk menemukan kembali beragam jenis tarian tradisional
pulau Binongko. Selain tari Balumpa, jenis tarian tradisional lainnya di pulau Binongko sudah hilang dimakan waktu.
Seharusnya, perlu adanya upaya untuk tetap melestarikan beragam tarian tradisional pulau Binongko ini di era sekarang termasuk para generasi muda.
Kesadaran untuk pentingnya melestarikan tarian tradisional pulau Binongko agar tidak dimakan waktu memang mahal. Sikap cuek dan tidak adanya kekhawatiran akan tradisi nan kaya di pulau Binongko harusnya perlu menjadi perhatian kita bersama baik masyarakat maupun pemerintah.
Sebenarnya, selain 10 tarian tradisional pulau Binongko yang disebutkan diatas, masih ada beberapa jenis tarian tradisional lainnya namun sudah benar-benar terlupakan. Ancaman berikutnya adalah tarian mana lagi yang akan hilang?
Mengapa hanya tarian Balumpa yang kita kenal untuk saat ini?
Baca juga artikel lainnya:
0 Komentar